Berantas Nyamuk Penyebab Demam Berdarah, Lapas Purwokerto Lakukan Fogging Siklus Ke-2

    Berantas Nyamuk Penyebab Demam Berdarah, Lapas Purwokerto Lakukan Fogging Siklus Ke-2
    Berantas Nyamuk Penyebab Demam Berdarah Lapas Purwokerto Lakukan Fogging Siklus Ke-2

    BANYUMAS - Dalam mencegah pertumbuhan nyamuk Aedes Aegypti penyebab penyakit Demam Berdarah, Lapas Kelas IIA Purwokerto melakukan fogging siklus ke-2 di lingkungan seluruh area blok hunian, Selasa (27/09/2022).

    Pelaksanaan fogging dilakukan sebanyak 2 kali dalam rentang waktu 1 minggu yang bertujuan untuk memberantas nyamuk-nyamuk dewasa yang kemungkinan baru melewati masa pertumbuhannya/tidak mati pada saat fogging siklus ke-1 yang telah dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 20 September 2022.

    Plt Kepala Lapas Purwokerto, Kusbiyantoro melalui Kasubsi Bimkemaswat Eka Suryantoro mengatakan bahwa pelaksanaan fogging dilakukan untuk memberantas nyamuk sebagai langkah perventif.

    "Fogging kedua ini dilakukan untuk memberantas nyamuk-nyamuk dewasa yang kemungkinan tidak mati saat pelaksanaan fogging minggu lalu, " kata Eka.

    Kegiatan fogging ini dimulai dari blok hunian WBP kemudian area kantor dan juga tempat lainnya yang terindikasi menjadi sarang nyamuk.

    (N.Son/***)

    jawa tengah banyumas lapas lapas purwokerto plt kalapas purwokerto kusbiyantoro berantas sarang nyamuk demam berdarah nyamuk aedes aegyti
    Narsono Son

    Narsono Son

    Artikel Sebelumnya

    JPZIS BERES Hadiri Tasyakuran Harlah Ke-62...

    Artikel Berikutnya

    Polsek Banyumas Bagikan Sayur ke Masyarakat

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Bekerja Tanpa Cemas, Bansos Tetap Aman: BPJS Ketenagakerjaan Tepis Isu yang Resahkan Pekerja Informal
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Bantu Pencegahan Penyakit Kaki Gajah, Babinsa Kuala Kencana Dampingi Petugas Kesehatan Pada Saat Survey dan Pengambilan Sampel Darah
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan

    Ikuti Kami